Murni Kriminal, Bukan Isu Agama: Jangan Terprovokasi!

Bentrok Dua Kelompok Pemuda di Ambon, Dipicu Minuman Keras

        Ambon kembali menjadi sorotan setelah bentrokan terjadi di kawasan Tugu Trikora, Kota Ambon, pada Minggu dini hari, 12 Januari 2024. Namun, Pengurus Besar Ikatan Persaudaraan Muslim Nusaina (PB Iksamuni) menegaskan bahwa kericuhan ini murni tindakan kriminal dan tidak ada kaitannya dengan isu agama atau SARA.

        Ketua PB Iksamuni, Irwan Patty, melalui video yang beredar di media sosial, menyerukan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang bisa memecah belah persatuan di Maluku. "Kejadian ini murni kriminal, sehingga dapat dipastikan tidak ada kaitannya dengan unsur SARA atau upaya tertentu untuk mengacaukan Maluku yang telah hidup damai selama 20 tahun terakhir," ungkap Patty.

        Ia juga mengajak masyarakat untuk terus memperkuat hubungan persaudaraan dengan memegang nilai-nilai lokal seperti Tala Etti Sapalewa, Siwalima, dan Pela Gandong. “Mari kita bahu-membahu membangun Maluku yang lebih baik,” tambahnya.

        Menurut Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, bentrokan ini bermula dari cekcok antar pemuda yang diduga terlibat balap liar dan mabuk-mabukan. Cekcok tersebut memicu konsentrasi massa hingga bentrokan meluas ke beberapa jalan utama dan kawasan permukiman.

        Aksi saling lempar batu menyebabkan kerusakan, termasuk tiga sepeda motor dan satu bangunan yang dilaporkan dibakar. Beberapa orang mengalami luka-luka akibat insiden ini. Aparat kepolisian segera bertindak, menggunakan tembakan peringatan dan gas air mata untuk membubarkan massa. Hingga pagi hari, situasi di lokasi dilaporkan mulai kondusif.

        PB Iksamuni juga meminta masyarakat Maluku untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk menyebarkan isu SARA. Irwan Patty mengingatkan bahwa tantangan utama Maluku adalah kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan. Oleh karena itu, fokus masyarakat harus diarahkan pada upaya bersama untuk membangun daerah.

        "Jangan biarkan isu ini memecah belah kita. Maluku punya potensi besar, dan kita harus bersatu untuk mewujudkannya," tegasnya.

        PB Iksamuni juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini agar ada kejelasan dan kepastian hukum. “Mereka yang terlibat harus diproses sesuai hukum,” tambahnya.

        Konflik di Ambon ini bukan soal agama, melainkan murni tindakan kriminal. Masyarakat diimbau untuk tidak terhasut oleh informasi yang sengaja dipelintir. Mari bersama menjaga kedamaian dan membangun Maluku yang lebih baik!

diolah dari berbagai sumber.

ngertidalildotcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar